Hama Penyakit Ikan Mas Yang Sering Menyerang

Mengetahui hama penyakit yang sering menyerang Ikan Mas sangat penting. Ini akan berguna dalam penangganan  dan perawatan, dengan demikian masalah cepat teratasi. Akan berguna mulai dari pembibitan sampai siap panen

Hama Ikan Mas

1. Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih ikan karena sengatannya. Pengendaliannya : Tuangkan minyak tanah ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.

2. Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek. Pengendaliannya : Sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.

3. Kodok
Makan telur-telur ikan. Pengendaliannya : Sering membuang telur yang mengapung, tangkap dan membuang hidup-hidup.

4. Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendaliannya : Tangkap dan pagar kolam.

5. Lingsang
Memakan ikan pada malam hari. Pengendaliannya : Pasang jebakan berumpun.

6. Burung
Memakan benih berwarna menyala seperti merah, kuning. Pengendaliannya : Diberi penghalang bambu agar supaya sulit menerkam; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.

7. Ikan gabus
Memangsa ikan kecil. Pengendaliannya : Pintu masukan air diberi saringan atau dibuat bak filter.

8. Belut dan kepiting
Pengendalian : Tangkap.
Hama Penyakit Ikan Mas

Penyakit Ikan Mas


1. Bintik merah (White spot)
Gejala : Pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) tampak bintik-bintik putih, pada infeksi berat terlihat jelas lapisan putih, ikan menggosokkan badannya pada benda sekitar, berenang lemah dan sering muncul di permukaan air.

Pengendaliannya : Ikan direndam dalam larutan Methylene blue 1% (1 gram dalam 100 cc air) larutan ini diambil 2-4 cc dicampur 4 liter air selama 24 jam dan Direndam dalam garam dapur NaCl selama 10 menit, dosis 1-3 gram/100 cc air.

2. Bengkak insang dan badan ( Myxosporesis)
Gejala : Tutup insang selalu terbuka oleh bintik kemerahan, bagian punggung terjadi pendarahan.
Pengendaliannya : Keringkan kolam secara total, ditabur kapur tohon 200 gram/m 2, biarkan selama 1-2 minggu.

3. Cacing insang, sirip, kulit (Dactypogyrus dan girodactylogyrus)
Gejala : Ikan tampak kurus, sisik kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan menggosokkan badannya pada benda keras sekitar, pendarahan dan menebal pada insang.
Pengendalian :
a. Rendan dalam larutan formalin 250 gram/m3 selama 15 menit dan direndam dalam Methylene blue 3 gram/m3 selama 24 jam;
b. Hindari penebaran ikan berlebihan.

4. Kutu ikan (argulosis)
Gejala : Benih dan induk menjadi kurus, karena dihisap darahnya. Bagian kulit, sirip dan insang terlihat jelas ada bercak merah (hemorrtage).
Pengendalian :
a. Ikan yang terinfeksi direndan dalam garam dapur 20 gram/liter air selama 15 menit dan direndam larutan PK 10 ppm (10 ml/m3) selama 30 menit;
b. Keringkan kolam hingga retak-retak.

5. Jamur (Saprolegniasis)
Menyerang bagian kepala, tutup insang, sirip dan bagian lain.
Gejala : Tubuh ikan yang diserang tampak seperti kapas. Telur yang terserang jamur, terlihat benang halus seperti kapas.
Pengendaliannya : Direndam dalam larutan Malactile green oxalat (MGO) dosis 3 gram/m3 selama 30 menit; telur yang terserang direndam dengan MGO 2-3 gram/m3 selama 1 jam.

6. Gatal (Trichodiniasis)
Menyerang benih ikan.
Gejala : Gerakan ikan lamban; suka menggosokkan badan pada sisi kolam
Pengendaliannya : Rendam selam 15 menit dalam larutan formalin 150-200 ppm.

7. Bakteri psedomonas flurescens
Penyakit yang sangat ganas.
Gejala : Pendarahan dan bobok pada kulit, sirip ekor terkikis.
Pengendaliannya : Beri pakan dicampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau sulafamerazine 200mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.

8. Bakteri aeromonas punctata
Penyakit yang sangat ganas.
Gejala : Warna badan ikan suram, tidak cerah; kulit kesat dan melepuh; cara bernafas mengap-mengap; kantong empedu gembung, pendarahan dalam organ hati dan ginjal.
Pengendalian : Suntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100 mg/kg ikan; pakan dicampur terramicine 50 mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.

Tips mencegah timbul penyakit dan hama pada budidaya ikan mas:


1. Mengeringkan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
2. Memelihara ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4. Sistem drainase ideal,  paralel, tiap kolam beri satu pintu masuk air.
5. Memberi pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitas.
6. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan benar.
7. Jangan biarkan masuk ke area kolam binatang seperti burung, siput, ikan seribu karena sebagai pembawa penyakit.
Latest
Previous
Next Post »